Pengembangan Ekowisata Berbasis Lingkungan Sebagai Media Pendidikan Berkarakter Sains Di Kawasan Tanjung Ringgit Desa Sekaroh

Authors

  • Sudirman Universitas Qamarul Huda Badaruddin Bagu

DOI:

https://doi.org/10.37824/tirai.v5i1.2022.419

Keywords:

ekowisata, local wisdom, media, pendidikan sains

Abstract

Pembangunan pariwisata berbasis pengelolaan lingkungan hidup merupakan salah satu sarana edukasi dan pendidikan karakter, tujuan artikel ini adalah untuk mengetahui pengembangan ekowisata berbasis lingkungan sebagai media pendidikan yang berkarakter sains melalui metode tinjauan literatur. Hasil kajian pustaka menunjukkan bahwa Kawasan Tanjung Ringgit Selat Alas yang terletak di di Desa Sekaroh Kecamatan Jerowaru Kabupaten Lombok Timur meliputi 343 ha lahan yang bisa dikembangkan, ratusan hektare hutan bakau, dan 19.000 ha kawasan laut yang dilindungi. Kawasan Ramah Lingkungan hanya mengembangkan sekitar 10% lahan, menyisakan 90% untuk reboisasi, pertanian, dan mempromosikan keanekaragaman hayati. Di sepanjang Selat Alas, Indonesia Timur, meruapakan kawasan Ramah Lingkungan Indonesia yang mencakup lebih dari 1.000 ha lahan dan 20.000 ha perairan yang penuh dengan keanekaragaman hayati. Area ini dijadikan kawasan nomor 1 (satu) di Asia Tenggara sebagai tujuan wisata alam yang hijau dan menarik bagi wisatawan. Visi Kawasan Ramah Lingkungan adalah  untuk menciptakan pembangunan berkelanjutan dan melestarikannya untuk generasi yang mendatang dan sebagai media pembajaran pendidikan berkarakter sains. Kesimpulannya, pada kawasan ini pembangunan ditekankan pada kebutuhan dan keinginan masyarakat sesuai dengan local wisdom atau ciri has masyarkat sekitar yang terintegrasi dengan pertimbangan lingkungan dan berpotensi untuk media pendidikan berkarakter sains

References

S. Sudirman, “Online System on Monitoring and Feedback for Education,” JISA(Jurnal Inform. dan Sains), vol. 4, no. 1, pp. 73–79, 2021, doi: 10.31326/jisa.v4i1.900.

S. Sudirman et al., “Praktik Penilaian Guru Pendidikan Sains antara Keyakinan atau Pengetahuan Guru? Perspektif Filsafat,” J. Ilm. Profesi Pendidik., vol. 7, no. 3c, pp. 2018–2025, 2022, doi: 10.29303/jipp.v7i3c.889.

Keraf, Sonny. Filsafat Lingkungan HidupAlam Sebagai Sebuah Sistem Kehidupan. Kanisius. 2014. Yogyakarta.

Manik. Pengelolaan Lingkungan Hidup. Pranadamedia Grup. 2016. Jakarta.

Noorhayati, Aliet. Telaah Filsafat Pendidikan. K-Media. 2015. Yogyakarta.

Nugroho, Iwan, et al. Pengembangan Desa Melalui Ekowisata. Era Edicitra Intermedia. 2015. Solo.

Nurdiansyah. Peluang Dan Tantangan Pariwisata Indonesia Alfabeta. 2014. Bandung.

Siti Nuriska Sulistiani, Lighar Dwinda Prisbitari, et al. Pengembangan Wisata Berbsis Masyarakat (Comunity Based Tourism/CBT) Di Taman Nasional Gunung Salak. 2011. Institut Pertanian Bogor.

Sugiyono. Metodelogi Penelitian. Alfabeta. 2013. Bandung.

Wasidi, Amran Achmad, M. Hatta Jamil, Strategi pengembangan ekowisata Pada Air Terjun Sri Getuk Gunung Kidul, Badan Kepegawaian Daerah Gunung Kidul, Yogyakarta, 2013.

Afandi, Rifki. Integrasi Pendidikan Lingkungan Hidup Melalui Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar Sebagai Alternatif Menciptakan Sekolah Hijau. Jurnal Pedagogia 2013, Vol. 2, No. 1, Februari: hal 98108.

Alamsyah dan Asnaryati. Potensi Ekowisata dan Strategi Pengembangan Tahura Nipa-Nipa, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Jurnal Penelitian Kehutanan Wallacea. 2013, Juni; Vol. 2 No. 2: 154-168.

Wijayanti, Deddy. Et al. Pengembangan Pantai Baros Berkonsep EduEkowisata. Jurnal Riset Daerah Bappeda Yogyakarta 2016, Desember Vol. XV, No. 3.

Yusnikusumah, Tri R, et al. Evaluasi Pengelolaan Ekowisata di Kawasan Tangkahan Taman Nasional Gunung Leuser Sumatra Utara. Jurnal perencanaan wilayah dan kota 2016, ISSN 0853-9847 Vol 27, No. 3.

Downloads

Published

2022-06-30