Analisis Bahasa Perumpamaan Tokoh dalam Cerita Rakyat Sasak Cupak Gerantang
DOI:
https://doi.org/10.37824/tirai.v4i2.2021.278Keywords:
bahasa perumpamaan, cerita rakyat sasak cupak gerantang, majas perumpamaanAbstract
Penelitian ini dilakukan menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik analisis stilistika kiasan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori majas (gaya bahasa) dan teori stilistika kiasan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memdeskripsikan dan menjelaskan bahasa-bahasa perumpamaan tokoh yang terdapat dalam cerita rayat Sasak “Cupak Gerantang”. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa bahasa perumpamaan tokoh dalam cerita rakyat Sasak “Cupak Gerantang” terdapat pada tokoh Cupak, Gerantang, Dende Wirasasih, Raja Daha dan permaisuri, Inak Bangkol, Amaq Bangkol, raksasa Limandaru, La Condrong dan Berora. Dalam penelitian ini ditemukan bahasa perumpamaan tokoh yang menggunakan kata seperti atau padanannya pada tujuh tokoh, yaitu tokoh Gerantang, Dende Wirasasih, Raja Daha dan permaisuri, Inak Bangkol, raksasa Limandaru, La Condrong dan Berora. Selain itu, ditemukan juga penggunaan majas hiperbola pada tokoh raksasa Limandaru. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahasa perumpamaan tokoh pada cerita rakyat Sasak “Cupak Gerantang” menggunakan majas perumpamaan.
References
Wellek, R. Jeung dan Warren, A. 2013. Teori Kesusastraan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Dewojati, Cahyaningrum. 2015. Sastra Populer Indonesia. Yokyakarta: Gadjah Mada University Press.
Ratna, Nyoman Khuta. 2009. Stilistika Kajian Puitika Bahasa,Sastra, dan Budaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Fransori, Arinah. 2017. “Analisis Stilistika pada Puisi Kepada Peminta-minta Karya Chairil Anwar. Dalam Jurnal DEIKSIS Vol. 09 No. 01 Hal. 1-12.
Pateda, Mansoer. 2010. Semantik Leksikal. Jakarta: Rineka Cipta
Keraf, Gorys. 2007. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Chaer, Abdul. 2015. Morfologi Bahasa Indonesia: Pendekatan Proses. Jakarta: Rineka Cipta
Tarigan, H. G. 2015. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa
Kridalaksana, Harimurti. 2009. Kamus Linguistik. Jakarta: PT Gramedia
Rafiek, Muhammad. 2015. Teori Sastra: Kajian Teori dan Praktik. Bandung: PT Refika Aditama.
Arzaki, Djalaludin. 2018. Kearifan Budaya Suku Bangsa Sasak. Lombok Timur: Pusat Studi dan Kajian Budaya Prov. Nusa Tenggara Barat.
Alaini, Nining Nur. 2013. “Karya Sastra yang Tumbuh dan Berkembang dalam Masyarakat Tutur Bahasa Bali di Lombok: Suatu Kajian Bandingan Geografis”. Dalam Jurnal Masyarakat Bahasa dan Sastra Vol. 7 No. 2 Hal. 85-99.
Nurliza, Eli. 2017. “Analisis Gaya Bahasa dalam Cerita Rakyat Aceh Besar”.
Nurwahidah. 2014. Nilai Religius, Etika, dan Sosial dalam Cerita Cupak Gurantang. Mataram: Insan Madani Institute Mataram & Aminah Foundation Mataram.
Siregar, Anggar Kesuma, dkk.. 2020. “Kearifan Lokal Cerita Rakyat Masyarakat Kabupaten Karimun Kepulauan Riau”. Dalam Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 1, No. 1, Hal. 1.
Rafiek, Muhammad. 2012. “Bahasa Perumpamaan Tokoh dalam Hikayat Raja Banjar”. Dalam Jurnal Bahasa dan Sastra Jilid 2 Nomor 2 Hal 143-152.Ratmaja, Lalu, dkk. 2011. Bahan Ajar: Muatan Lokal Gumi Sasak. Pringgabaya: CV. Gumi Sasak.
Moleong, Lexy. 2019. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Endraswara, Suwardi. 2003. Metode Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Widnyatama