Efektivitas Teknologi Tepat Guna Larvitrap Sebagai Alternatif Pengendalian Aedes Aegypti Di Kelurahan Lewirato, Kota Bima

Authors

  • Irma Rubianti STKIP Bima
  • Agrippina Wiraningtyas STKIP Bima
  • Abbassyakhrin STKIP Bima

DOI:

https://doi.org/10.37824/jkqh.v12i2.2024.697

Abstract

Kelurahan lewirato merupakan salah satu Kelurahan di Kota Bima yang hampir setiap tahunnya mengalami peningkatan jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).  Pemasangan larvitrap di lingkungan sekitar rumah penduduk daerah-daerah endemis DBD dapat mengurangi laju pertumbuhan populasi nyamuk, sehingga diharapkan dapat menurunkan kejadian DBD. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas larvitrap dari bahan paralon PVC dan bambu terhadap jumlah larva Aedes sp. yang terperangkap Penelitian ini bersifat eksplanatori dan dirancang sebagai quasi-eksperimen (eksperimen semu). Metode pengambilan sampelnya adalah proporsional. Sebanyak lima puluh rumah (50) dipasang dengan dua bahan larvitrap per rumah. Tempat penelitian di Kelurahan Lewirato, Kecamatan Mpunda, Kota Bima. Hasil uji kruskall-wallis menunjukan bahwa p value = 0,01 < 0,05 hal ini menunjukkan ada perbedaan jumlah larva yang terperangkap pada bahan larvitrap. Larvitrap paralon PVC lebih efektif dibandingkan dengan larvitrap bamboo, hal ini dapat dilihat dari nilai larvitrap indeks dengan nilai bahan paralon PVC sebesar 66% dan larvitrap bambu sebesar 26%. Kesimpulan dari penelitian bahwa ada perbedaan jumlah larva yang terperangkap pada bahan larvitrap (p value=0,01) sehingga larvitrap dengan bahan paralon PVC lebih efektif dibandingkan dengan larvitrap dengan bahan bambu. Larvitrap paralon PVC lebih efektif   menarik nyamuk Aedes sp. untuk bertelur dibandingkan dengan larvitrap dengan bahan bambu. Pemasangan larvitrap secara rutin, maka jumlah vektor penyebab DBD berkurang, sehingga berpengaruh terhadap menurunnya kasus DBD.

References

World Health Organization, (2018). World Health Organization. (2018). Dengue and severe dengue. WHO Fact Sheet (March). pp.1–4.

Kemenkes RI, Profil Kesehatan Indonesia. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. 2022.

Kemenkes RI, “Permenkes No.50 Tahun 2017 Tentang Standar Baku Mutu Kesling dan Persyaratan Kesehatan untuk Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit serta Pengendaliannya,” 2017.

Dinkes Kota Bima, “Profil Dinas Kesehatan Kota Bima tahun 2019"

Dinkes Kota Bima, “Profil Dinas Kesehatan Kota Bima tahun 2023"

D. Maulida, C. Febriyeni, and M. Zul’irfan, “Jurnal Peduli Masyarakat,” J. Pengabdi. Kpd. Masy. - Aphelion, vol. 3, no. September, pp. 207–212, 2021.

Roebanji, A. Ariwibowo, Sugiarto, and J. Ariati, “Appropriate Technology of Larvitrap as an Alternative to Control Aedes Aegypti in Plumbon village, Indramayu District, Indramayu Regency, West Java Province,” J. Ekol. Kesehat., vol. 16, pp. 10–17, 2017.

Sayono, “Pengaruh modifikasi ovitrap terhadap jumlah nyamuk aedes yang terperangkap,” Tesis, Univ. Diponegoro Semarang, 2008.

I. Fadlilah and A. Santjaka, “Pengaruh Berbagai Jenis Atraktan Pada Lethal Ovitrap Terhadap Nyamuk Yang Terperangkap Di Kelurahan Ka Rangklesem Kecamatan Purwokerto Selatan Kabupaten Banyumas Tahun 2016,” Bul. Keslingmas, vol. 36, no. 3, pp. 289–298, 2017, doi: 10.31983/keslingmas.v36i3.3107.

I. Fadlilah, A. Santjaka, and A. Widyanto, “Pengaruh Berbagai Jenis Atraktan Pada Lethal Ovitrap Terhadap Nyamuk Yang Terperangkap Di Kelurahan Karangklesem Kecamatan Purwokerto Selatan Kabupaten Banyumas Tahun 2016,” Bul. Keslingmas, vol. 37, no. 1, p. 10, 2018, doi: 10.31983/keslingmas.v37i1.3785.

K. A. Polson, C. Curtis, C. M. Seng, J. G. Olson, N. Chantha, and S. C. Rawlins, “The use of ovitraps baited with hay infusion as a surveillance tool for Aedes aegypti mosquitoes in Cambodia,” Dengue Bull., vol. 26, pp. 178–184, 2002.

I. Rubianti, D. N. Wirawan, and A. A. S. Sawitri, “Incidence of dengue fever, climate and vector density in Denpasar,” Public Heal. Prev. Med. Arch., vol. 6, no. 2, pp. 114–118, 2018, doi: 10.15562/phpma.v6i2.135.

L. Dian, “Hubungan Kepadatan Jentik Dengan Penyakit DBD Di Kelurahan Sendangmulyo Kota Semarang Melalui Pendekatan Analisis Spasial,” J. Kesmasindo. Vol. 5, Nomor 1, pp. 52–64, 2012.

I. Rahayu and A. Siwiendrayanti, “Studi Komparatif Faktor Lingkungan DBD antara Daerah dengan Incidence Rate Meningkat dan Menurun,” Higeia J. Public Ealth Res. Dev., vol. 3, no. 4, pp. 657–668, 2019.

H. P. Hidayati, A. Widyanto, and M. Firdaust, “Efektifitas Berbagai Bahan Larvitrap Terhadap Jumlah dan Densitas Larva Aedes sp. yang Terperangkap,” Bul. Keslingmas, vol. 41, no. 4, pp. 156–165, 2022, doi: 10.31983/keslingmas.v41i4.5989.

W. Aditama and Z. Zulfikar, “Efektivitas Ovitrap Bambu terhadap Jumlah Jentik Aedes sp yang Terperangkap,” Kesmas Natl. Public Heal. J., vol. 9, no. 4, p. 369, 2015, doi: 10.21109/kesmas.v9i4.751.

Downloads

Published

2024-12-31

How to Cite

Rubianti, I., Wiraningtyas, A., & Abbassyakhrin. (2024). Efektivitas Teknologi Tepat Guna Larvitrap Sebagai Alternatif Pengendalian Aedes Aegypti Di Kelurahan Lewirato, Kota Bima. Jurnal Kesehatan Qamarul Huda, 12(2), 1–6. https://doi.org/10.37824/jkqh.v12i2.2024.697