Hubungan Lingkar Perut dan Tekanan Darah Karyawan STIKES Yarsi Mataram

Authors

  • Zaenal Arifin STIKES YARSI MATARAM
  • Gladeva Yugi Antari Kebidanan STIKes Yarsi Mataram
  • Melati Inyati Albayani STIKes Yarsi Mataram

DOI:

https://doi.org/10.37824/jkqh.v7i1.2019.64

Keywords:

Lingkar Perut, Tekanan Darah

Abstract

Diperkirakan sekitar 20-25% populasi dewasa di dunia memiliki sindrom metabolik dan memiliki resiko 2 kali untuk mengalami serangan jantung dan stroke. Peningkatan prevalensi sindroma metabolik terkait dengan peningkatan komponen sindroma metabolik seperti diabetes mellitus, obesitas sentral, hipertensi dan dislipidemia. Berdasarkan data Riskesdas tahun 2013 menunjukkan adanya  peningkatan pada diabetes mellitus menjadi 2,1%, obesitas sentral menjadi 26,6%, hipertensi menjadi 9,5%, dan penyakit jantung meningkat menjadi 1,5%. Salah satu komponen sindrom metabolik yang prevalensi menunjukkan peningkatan adalah hipertensi. Hipertensi merupakan faktor dari obesitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan lingkar perut dan tekanan darah. Desain penelitian observasional yang bersifat korelatif dengan pendekatan cross-sectional yang dilakukan di Stikes Yarsi Mataram pada bulan Desember 2018 sampai Januari 2019. Sampel penelitian adalah karyawan Stikes Yarsi Mataram sebanyak 51 orang menggunakan tehnik purpossive sampling. Secara statistik terdapat hubungan bermakna antara lingkar perut dan tekanan darah. Kesimpulan penelitian ini bahwa Hasil uji statistik lingkar perut pada tekanan darah sistol diperoleh nilai p<0,001, berarti terdapat hubungan lingkar perut dengan tekanan darah sistol. Hasil uji statistik lingkar perut pada tekanan darah diastol diperoleh nilai p<0,001, berarti terdapat hubungan lingkar perut dengan tekanan darah diastol.

References

[1] AHA. (2015). What Is Metabolic Syndrome?
[2] International Diabetes Federation (2006). The IDF consensus worldwide definition of the metabolic syndrome.
[3] Depkes (2008). Riset Kesehatan Dasar 2007.
[4] WHO. (2013). High Blood Pressure. Globl and Regional Overview.
[5] Kemenkes RI. (2014). Infodatin. Hipertensi. Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan.
[6] WHO. (2018). Obesity and overweight, https://www.who.int/.
[7] Tune, J.D., Goodwill, A.G., Sassoon, D.J., Mather, K. (2017). Cardiovascular Consequences of Metabolic Syndrome. Transl Res. 183 : 57-70
[8] Duvnjak, L., Bulum, T, Metelko, Z. (2008). Hypertension and Metabolic Syndrome. Diabetologia Croatia. 37-4
[9] Sulastri, D., Elmatris., Ramadhani, R. (2012).Hubungan Obesitas Dengan Kejadian Hipertensi Pada Masyarakat Etnik Minangkabau Di Kota Padang. Majalah Kedokteran Andalas No.2. Vol.36.
[10] Sari, M.K., Lipoeto, N.I., Herman, R.B. (2016). Hubungan Lingkar Abdomen (Lingkar Perut) dengan Tekanan Darah. Jurnal Kesehatan Andalas. 5 (2)
[11] Hafid, M.A. (2018). Hubungan Antara Lingkar Pinggang Terhadap Tekanan Darah Dan Asam Urat Di Dusun Sarite’ne Desa Bili-Bili. Journal Of Islamic Nusing. Volume 3 Nomor 1.
[12] Thamaria, N. (2017). Penilaian Status Gizi. PPSDM Kesehatan. Kemenkes.
[13] Koning, Lawrence de, Anwar T. Merchant, Janice Pogue, and Sonia S. Anand. Waist Circumference and Waist-To-Hip Ratio as Predictors of Cardiovascular Events: Meta-Regression Analysis of Prospective Studies. 2007. European Heart Journal (2007) 28, 850–856.
[14] Canoy et al. (2007). Body Fat Distribution and Risk of Coronary HeartDisease in Men and Women in the European ProspectiveInvestigation Into Cancer and Nutrition in Norfolk CohortA Population-Based Prospective Study. Circulation. 116:2933-2943.

Published

2019-06-29

How to Cite

Arifin, Z., Antari, G. Y., & Albayani, M. I. (2019). Hubungan Lingkar Perut dan Tekanan Darah Karyawan STIKES Yarsi Mataram. Jurnal Kesehatan Qamarul Huda, 7(1), 13–17. https://doi.org/10.37824/jkqh.v7i1.2019.64

Issue

Section

Articles