Sholat 5 Waktu sebagai Kebutuhan Spiritualitas Terkuat pada Pasien Muslim dengan Kanker Ginekologi

Authors

DOI:

https://doi.org/10.37824/jkqh.v11i1.2023.475

Keywords:

Kebutuhan Spiritual, Religius, Kanker Ginekologi

Abstract

Angka kejadian kanker di indonesia menduduki peringkat ke 8 tertinggi di asia tenggara dengan angka 136/100.000 penduduk. Pasien dengan kanker dengan gejala nyeri berat lebih bergantung pada bantuan orang lain serta kebutuhan spiritualnya jauh lebih tinggi daripada penderita kanker yang mempunyai gejala yang lebih ringan. Spiritualitas dipandang sebagai salah satu aspek penting sebagai implementasi pendekatan holistik terkait perawatan pasien dengan kanker. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi kebutuhan spiritualitas pasien dengan kanker ginekologi. Desain penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian survey deskriptif dengan rancangan penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitain ini adalah semua pasien kanker ginekologi periode bulan Juli-Agustus 2019 dengan teknik pengambilan sampel yang digunakan metode Consecutive sampling. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariate. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia responden adalah 43, 96 tahun dengan rentang usia 22-63 tahun. Pendidikan responden yang paling banyak adalah pendidikan dasar (n = 38%). Jenis kanker yang diderita responden diantaranya adalah kanker serviks (n = 54%), kanker ovarium (n = 33 %) dan kanker payudara (n = 13%). Nilai rata-rata lamanya responden terdiagnosis penyakit adalah 16,85 bulan dan responden terbanyak berasal dari suku sasak (n = 56%). Kebutuhan tertinggi spiritual responden adalah kebutuhan religius Sholat 5 waktu, lebih dari setengah responden menyatakan sholat 5 waktu merupakan kebutuhan spiritual yang sangat dibutuhkan. Rumah sakit beserta tenaga kesehatan sebaiknya menyediakan lingkungan yang memadai untuk memfasilitasi kebutuhan spiritual pasien kanker ginekologi diantaranya sholat 5 waktu kegiatan keagamaan serta fasilitas untuk mendekatkan diri kepada Allah.

References

Dinas kesehatan provinsi NTB (2018), Profil Kesehatan Provinsi NTB 2018. 2018.

M. Connolly and F. Timmins (2021), Spiritual Care for Individuals with Cancer: The Importance of Life Review as a Tool for Promoting Spiritual Well-Being, Semin. Oncol. Nurs., 37(5): 151209,doi:10.1016/j.soncn.2021.151209.

H. Haryani, Y. Y. Hsu, S. Warsini, and S. T. Wang (2018), Measuring the Symptom Experience of Patients With Cancer in Indonesia: Cross-Cultural Adaptation and Validation of the Memorial Symptom Assessment Scale-Indonesian Version, J. Pain Symptom Manage., 56(6): 920–927, doi: 10.1016/j.jpainsymman.2018.08.016.

L. A. Nasution, Y. Afiyanti, and W. Kurniawati (2021), The effectiveness of spiritual intervention in overcoming anxiety and depression problems in gynecological cancer patients, J. Keperawatan Indones., 24(2): 99–109, doi: 10.7454/jki.v24i2.990.

L. Nasution, Y. Afiyanti, and W. Kurniawati (2020), Effectiveness of Spiritual Intervention toward Coping and Spiritual Well-being on Patients with Gynecological Cancer, Asia-Pacific J. Oncol. Nurs., 7(3): 273–279, doi: 10.4103/apjon.apjon_4_20.

O. Riklikiene, J. Tomkeviciute, L. Spirgiene, Z. Valiuliene, and A. Bussing (2020), Spiritual needs and their association with indicators of quality of life among non-terminally ill cancer patients: Cross-sectional survey, Eur. J. Oncol. Nurs., 44(101681), doi: https://doi.org/10.1016/j.ejon.2019.101681.

K. M. Piderman et al. (2015), Respecting the Spiritual Side of Advanced Cancer Care: a Systematic Review, Palliat. Med., 17(6), doi: https://doi.org/10.1007/s11912-014-0429-6.

C. Ripamonti, F. Giuntoli, S. Gonella, and G. Miccinesi (2018), Spiritual care in cancer patients: a need or an option?, Curr. Opin. Oncol., 30(4): 212–218, doi: doi: 10.1097/CCO.0000000000000454.

Z. Ahmadi, F. Darabzadeh, M. Nasiri, and M. Askari (2015), The Effects of Spirituality and Religiosity on Well-Being of People With Cancer: A Literature Review on Current Evidences, Jundishapur J. Chronic Dis. Care, 4(2): 34–36, doi: 10.5812/jjcdc.28386.

A. Büssing, A. Janko, K. Baumann, N. C. Hvidt, and A. Kopf (2013), Spiritual needs among patients with chronic pain diseases and cancer living in a secular society, Pain Med. (United States), 14(9): 1362–1373, doi: 10.1111/pme.12198.

A. Büssing (2021), The Spiritual Needs Questionnaire in Research and Clinical Application: a Summary of Findings, J. Relig. Health, 60(5): 3732–3748, doi: 10.1007/s10943-021-01421-4.

A. Jadidi, M. Khatiban, K. Oshvandi, M. Khodaveisi, Z. Maghsoudi, and M. Razavi (2022), Transcendence, the Most Important Spiritual Need of Muslim Older Adults: A Content Analysis Study, J. Relig. Health, 61(2): 1529–1547, doi: 10.1007/s10943-021-01474-5.

C. Gustafson and M. Lazenby (2019), Assessing the unique experiences and needs of muslim oncology patients receiving palliative and end-of-life care: An integrative review,” J. Palliat. Care, 34(1): 52–61, doi: 10.1177/0825859718800496.

L. Sastra, A. Bussing, C. H. Chen, M. Yen, and L. L. Esther Chin (2020), Spiritual Needs and Influencing Factors of Indonesian Muslims With Cancer During Hospitalization, J. Transcult. Nurs., 32(3): 212–220, doi: https://doi.org/10.1177/1043659620908926.

E. Rochmawati, R. Wiechula, and K. Cameron (2018), Centrality of spirituality/religion in the culture of palliative care service in Indonesia: An ethnographic study, Nurs. Heal. Sci., 20(2): 231–237, doi: 10.1111/nhs.12407.

I. Nawawi (2020), Riyadhus Shalihin. Bandung: Jabal.

Downloads

Published

2023-06-30

How to Cite

Utami, K., Setyawati, I., & Ariendha, D. S. R. (2023). Sholat 5 Waktu sebagai Kebutuhan Spiritualitas Terkuat pada Pasien Muslim dengan Kanker Ginekologi. Jurnal Kesehatan Qamarul Huda, 11(1), 316–321. https://doi.org/10.37824/jkqh.v11i1.2023.475

Issue

Section

Articles