Aktivitas Imunomodulator Kombinasi Ekstrak Sambiloto dan Jahe Merah terhadap Parameter Leukosit

Authors

  • Arik Dian Eka Pratiwi Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Yayasan Pharmasi Semarang https://orcid.org/0000-0002-8881-7941
  • Dewi Ramonah Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Yayasan Pharmasi Semarang
  • Novi Elisa Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Yayasan Pharmasi Semarang

DOI:

https://doi.org/10.37824/jkqh.v11i1.2023.430

Keywords:

imunomodulator, jahe merah, leukosit, sambiloto

Abstract

Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm. f.) Ness) dan jahe merah (Zingiber officinale var. Rubrum) telah diketahui memiliki aktivitas imunomodulator. Guna mendapatkan terapi yang lebih baik, para peneliti masih mengeksplorasi kombinasi berbagai tanaman obat. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi dosis efektif kombinasi sambiloto dan jahe merah sebagai imunomodulator terhadap parameter leukosit. Hewan uji dibagi dalam 5 kelompok. Induksi bakteri Staphylococcus aureus (S. aureus) dilakukan pada hari ke-7 keseluruh kelompok mencit. Sampel darah diambil pada hari ke-0, 8 dan 14 untuk pengukuran jumlah leukosit menggunakan hematology analyzer. Selanjutnya dianalisis menggunakan ANOVA satu jalan dan dilanjutkan dengan Post Hoc Test. Hasil pemeriksaan sampel darah menunjukkan bahwa peningkatan leukosit yang signifikan terjadi pada hari ke-14 setelah sebelumnya mengalami penurunan pada hari ke-8. Dosis efektif Kombinasi Ekstrak Sambiloto dan Jahe Merah (KESJM) ditunjukan pada kombinasi dengan perbandingan dosis (1:2). Kombinasi tersebut menggambarkan perbedaan yang tidak bermakna terhadap kelompok kontrol positif sehingga dapat disimpulkan bahwa KESJM memiliki aktivitas imunomodulator.

 

References

W.W. Chao and B.F. Lin (2010), Isolation and identification of bioactive compounds in Andrographis paniculata (Chuanxinlian), Chin. Med., 5(1): 17, doi: 10.1186/1749-8546-5-17.

Khumairoh (2013), Pengaruh pemberian filtrat daun sambiloto terhadap jumlah leukosit darah tikus putih yang terpapar benzena, LenteraBio Berk. Ilm. Biol., 2(1): 1-5, [Online]. Available: https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/lenterabio/article/view/1338.

Herawati, F., Permata, Y. Oktanella, and A. K. Anisa (2020), Studi in silico dan in vivo senyawa aktif pada ekstrak jahe merah sebagai imunomodulator pada kasus salmonellosis di ayam boiler, Malang.

Mufidah, S. Rahayu, and M. Rifa’i (2013), Aktivitas imunomodulator ekstrak buah mengkudu pada mencit yang Diinfeksi Staphylococcus aureus, J. Vet., 14(4): 501-510, [Online]. Available: https://ojs.unud.ac.id/index.php/jvet/article/view/7686.

Kristanti, Aminah, Tanjung, and Kurniadi (2008), Buku Ajar Fitokimia. Airlangga University Press: Surabaya.

R. . Sitorus and S. T. Azzahra (2017), Analisis fitokimia bagian daun sambiloto (Andrographis paniculata), Universitas Kristen Indonesia.

M. Yusron, M. Januwati, and W. . Priambodo (2004), Keragaan mutu simplisia sambiloto (Andrographis paniculata Nees.) pada beberapa kondisi agroekologi, in Prosiding Seminar Kelompok Kerja Nasional (Pokjanas) Tanaman Obat Indonesia, 27-28.

Srikandi, M. Humaeroh, and R. T. . Sutamihardja (2020), Kandungan gingerol dan shogaol dari ekstrak jahe merah (Zingiber officinale Roscoe) dengan metode maserasi bertingkat, al-Kimiya, 7(2): 75-79, [Online]. Available: https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/ak/article/view/6545.

M. Masniah, J. Rezi, and A. P. Faisal, (2021), Isolasi senyawa aktif dan uji aktivitas ekstrak jahe merah (Zingiber officinale) sebagai imunomodulator, J. Ris. Kefarmasian Indones., 3(2): 77-91 , doi: 10.33759/jrki.v3i2.131.

P. Patel and S. M. B. Asdaq (2010), Immunomodulatory activity of methanolic fruit extract of Aegle marmelos in experimental animals, Saudi Pharm. J., 18(3): 161-165, doi: 10.1016/j.jsps.2010.05.006.

A. R. Kumar, R. Shaik, and D. Yeshwanth (2013), Phytochemical evaluation of Delonix regia, Samanea saman, Bauhinia variegata, Int. J. Res. Pharm. Chem., vol. 3, no. 4, pp. 768–772, 2013, [Online]. Available: http://www.ijrpc.com/files/08-3192.pdf.

S. M. Yasmiwar, E. Halimah, I. A. Wicaksono, Z. M. Ramadhania, and S. S. Prastiwi (2020), Aktivitas imunomodulator ekstrak etanol daun pepaya (Carica papaya L.) dengan metode induksi bakteri dan CBC-Diff, J. Sains dan Kesehat., 2(4): 303-310, [Online]. Available: https://jsk.farmasi.unmul.ac.id/index.php/jsk/article/view/151/162.

A. Sharma and V. Rangari (2016), Immunomodulatory activity of methanol extract of Adansonia digitata L., Trop. J. Pharm. Res., 15(9): 1923, doi: 10.4314/tjpr.v15i9.16.

Putra and S. Eki (2008), Gambaran sel darah putih (leukosit) domba lokal (Ovis aries) yang diimmunisasi dengan ekstrak caplak rhipicephalus sanguineus, Institut Pertanian Bogor.

Sumaryono and W. (2002), Penelitian obat tradisional Indonesia dan strategi peningkatannya, in Prosiding Seminar Nasional Tumbuhan Obat Indonesia XXI, 1-8.

Alkandahri, M.Y, A. Subarnas, Afiat, and Berbudi (2018), Review: Aktivitas imunomodulator tanaman sambiloto (Andrographis paniculata Ness), Farmaka, 16(3): 16–21, doi: 10.24198/jf.v16i3.14237.g8930.

Downloads

Published

2023-06-30

How to Cite

Pratiwi, A. D. E., Ramonah, D., & Elisa, N. (2023). Aktivitas Imunomodulator Kombinasi Ekstrak Sambiloto dan Jahe Merah terhadap Parameter Leukosit. Jurnal Kesehatan Qamarul Huda, 11(1), 256–263. https://doi.org/10.37824/jkqh.v11i1.2023.430

Issue

Section

Articles