Penerapan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) untuk Mendeteksi Prescreption Error pada Depo Farmasi Rawat Jalan Instalasi Farmasi RSUD Praya

Authors

  • Tuti Erma Alawiyah Universitas Qamarul Huda Badaruddin Bagu

DOI:

https://doi.org/10.37824/jkqh.v10i2.2022.403

Keywords:

FMEA, kesalahan obat, resep

Abstract

Pelayanan rumah sakit termasuk di dalamnya pelayanan farmasi merupakan wilayah berisiko tinggi dalam mengakibatkan medication error. Medication error adalah kejadian yang merugikan pasien, akibat pemakaian obat selama dalam penanganan tenaga kesehatan. Medication error yang terjadi tentunya merugikan pasien dan dapat menyebabkan kegagalan terapi, bahkan dapat menimbulkan efek obat yang tidak diharapkan. Medication error pada fase prescribing terjadi karena rasio antara beban kerja dan SDM tidak seimbang, penulisan resep tidak memenuhi persyaratan kelengkapan resep, gangguan pada saat bekerja berupa dering telpon, pencahayaan, serta permintaan obat secara lisan. Dalam analisis resiko dapat digunakan berbagai metode salah satunya adalah Failure Mode and Effect Analysis atau FMEA. Hasil analisis prescription error dengan menggunakan metode FMEA yaitu indikator tidak ada riwayat alergi dengan nilai Risk Priority Number (RPN) 100, tidak ada diagnosa pasien, tidak ada pengkajian resep dan tidak ada nomor rekam medik memiliki nilai RPN masing-masing 60, dan terakhir tidak ada tanggal lahir pasien memiliki nilai RPN 36. Setelah itu dilakukan analisis penyebab ketidaklengkapan penulisan resep yang menyebabkan prescription error dengan menggunakan analisa Fish bone sehingga memperoleh kesimpulan bahwa terjadinya prescription error yaitu dikarenakan faktor SDM dengan beban pekerjaan yang tinggi, komunikasi yang tidak efektif antar petugas kesehatan serta dari pengaruh pasien itu sendiri yang memiliki karakter terburu-buru dan tidak mengetahui dampak yang sangat besar jika terjadi kesalahan dalam penulisan resep.

References

Donsu.Y.C.,Tjitrosantoso.H.,Bodhy.W. 2016. Faktor penyebab Medication Error pada Pelayanan Kefarmasian Rawat Inap Bangsal AnakRSUp Prof. DR.R.D. Kandou Manado (Vol. 5, Issue 3).

Institute of Medicine (IOM). Crossing The Quality Chasm.JournalNational Academy Press, Washington DC.2001;21(3)81-90.

D., Farida, N., Lorensia, A., Setianto, B., Aan Adriansyah, A., Studi Magister Farmasi, P., Farmasi, F., Surabaya, U., Studi Kesehatan Masyarakat, P., & Kesehatan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya, F. (2021). Analisis Failure Mode effect (FMEA) Pada Pengadaan Obat. In Medical Technology and Public Health Journal (MTPH Journal) | (Vol. 5, Issue 1).

Peraturan Menteri Kesehatan No 72 Tahun 2016 tetang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit.

Tajuddin, R. S., Sudirman, I., & Maidin, A. (n.d.). Desember 2012 Rusmi Sari Tajuddin, dkk.: Faktor Penyebab Medication Error. In Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan (Vol. 15, Issue

Timbongol, C., Astuty Lolo, W., & Sudewi, S. (2016). Identifikasi Kesalahan Pengobatan (Medication Error) pada tahap peresepan (Prescribing) di Poli Interna RSUD Bitung. In PHARMACON Jurnal Ilmiah Farmasi-UNSRAT (Vol. 5, Issue 3).

Sudiro, Achmaduddin. 2020. Indentifikasi Modus Kegagalan yang Dapat Menghambat Kelancaran Proses Pelayanan Rawat Jalan mengguunakan Failure Mode Effect Analysis (FMEA) di Rumah Sakit BM Jakarta Barat

Downloads

Published

2022-12-31

How to Cite

Alawiyah, T. E. (2022). Penerapan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) untuk Mendeteksi Prescreption Error pada Depo Farmasi Rawat Jalan Instalasi Farmasi RSUD Praya. Jurnal Kesehatan Qamarul Huda, 10(2), 217–223. https://doi.org/10.37824/jkqh.v10i2.2022.403